Pengertian
Yaitu ilmu untuk menjaga
keamanan pesan yang berupa data ataupun informasi dengan cara menyandikannya
kedalam bentuk yang sukar dimengerti (ciphertext)
Komponen
Kriptografi memiliki 4 komponen
utama , diantaranya :
a.
Plaintext
(pesan yang dapat dibaca)
b.
Ciphertext
(pesan yang disandikan)
c.
Key (kuci
untuk melakukan kriptografi)
d.
Algorithm (metode
melakukan enkripsi yaitu menyandikan plaintext menjadi ciphertext ataupun
dekripsi yaitu mengembalikan
ciphertext menjadi plaintext)
Tujuan
1.
Menjaga kerahasiaan
2.
Keabsahan pengirim
3.
Keaslian pesan
4.
Anti-penyangkalan
Istilah-istilah
• Encoding : Transformasi dari plainteks menjadi kode
• Decoding : Transformasi kebalikan dari kode menjadi plainteks.
• Buku Kode (code book) : Dokumen yang digunakan untuk
• Buku kode terdiri dari tabel lookup (lookup tabel) untuk encoding dan
• Chiper tidak sama dengan kode (code)
• Kode mempunyai sejarah tersendiri didalam krptografi
• Code breaker : Orang yang memecahkan kode
Kriptografer dan Kriptanalis
• Persamaan kriptografer dan kriptanalis:
• Keduanya sama-sama menerjemahkan cipherteks menjadi plainteks
• Perbedaan kriptografer dan kriptanalis:
• Kriptografer bekerja atas legitimasi pengirim atau penerima pesan.
• Kriptanalis bekerja atas nama penyadap yang tidak berhak.
Macam teknik
kriptografi
a.
KLASIK
b.
SUBSTITUSI
c.
ALFABET TUNGGAL
d.
ALFABET MAJEMUK
e.
SUBSTITUSI
HOMOFONIK
f.
TRANSPOSISI
(PERMUTASI)
g.
SUPER ENKRIPSI: PERPADUAN ANTARA SUBSTITUSI DAN TRANSPOSISI
h.
MODERN
i.
Berdasarkan
pada jenis kunci:
• Kriptografi
asimetris: kunci untuk enkripsi dan dekripsi berbeda
j.
Berdasarkan
aplikasi pada bit:
• Stream
cipher: cipher aliran
• Block
cipher: cipher blok
Teknik Dasar Kriptografi
1. Substitusi
2. Blocking
4. Ekspansi
5. Pemampatan (Compaction)
SUBSTITUSI
PROSES:
Mengganti setiap unit (character/kelompok character) dengan unit chipertext
Contoh:
A diganti dengan C, B diganti
dengan D
JENIS:
• Alfabet tunggal: satu unit plaitext hanya diganti
oleh satu unit ciphertext yang identik
• Alfabet majemuk: satu unit plaintext dapat diganti oleh lebih dari
satu unit ciphertext
ALFABET TUNGGAL
• Caesar Cipher
• Rumus umum: Ci=F(n,Pi)
Ci=ciphertext,
n= key (number of letter sifted), Pi=Plaintext
• Ci=Pi+n mod 26
• Contoh:
Untuk n=3 transformasi
adalah setiap
nilai alphabet ditambah
dengan 3
CAESAR CIPHER 1
Plain text: ATTACK AT DAWN
Nomor: 0 19 19 0 2 10 0
19 3 0 22 13
Transformasi (n=3): 3+Pt
3 22 22 3 5 13 3 22 9 3 25 16
Chipertext: DWWDFN DE GDZQ
CAESAR CIPHER 2
• Tiap huruf alfabet digeser
3 huruf ke kanan
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W
X Y Z
ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
Y Z A B C
• Contoh:
Plainteks: AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
Cipherteks: DZDVL
DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA
CAESAR CIPHER 3
• Dalam praktek, cipherteks
dikelompokkan ke dalam kelompok n-huruf, misalnya kelompok 4-huruf:
DZDV LDVW HULA GDQW
HPDQ QBAR EHOL A
• Atau membuang semua spasi:
DZDVLDVWHULAGDQWHPDQQBAREHOLA
• Tujuannya agar kriptanalisis
menjadi lebih sulit
CAESAR CIPHER 4
• Misalkan A = 0, B = 1, …, Z = 25, maka
secara matematis caesar cipher
dirumuskan sebagai berikut:
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi
+ 3) mod 26
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci
– 3) mod 26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar